film " the 33 "
ini film based on true story. dimana ada 33 orang terjebak dalam tanah di pertambangan chile.
saat gempa datang, tanah menjadi runtuh, mereka masuk menyelamatkan diri ke dalam ruang penyelamatan kurang lebih 1000 m di bawah permukaan tanah.
suhu ruangan yang sangat panas, lebih dari 80 C, persediaan makan pun terbatas. setiap hari mereka makan 1 makanan kaleng yang di bagi menjadi 33.
suhu ruangan yang sangat panas, lebih dari 80 C, persediaan makan pun terbatas. setiap hari mereka makan 1 makanan kaleng yang di bagi menjadi 33.
mereka berharap semoga para tim penolong menemukan mereka. sementara diatas tim penolong pun ragu bisa menemukan mereka, karena peluang hidup nya sangat tipis. kurang dari 1 %. dan selama ini belum pernah ada rekor penyelamatan apa pun akibat kecelakaan akibat gempa di tambang. untung lah pihak keluarga dan menteri pertambangan terus berjuang.
sampai lah pada sebuah titik, dimana persediaan makan udah habis.
semua sudah pasrah. para penambang ini bahkan telah mengalami halusinasi saat makan terakhir.
ego mereka sudah runtuh. tidak ada lagi pemimpin dan anak buah. semua saling meminta maaf, saling berpelukan.
singkat cerita keajaiban itu akhir nya datang. saat pasrah total, itulah saat apa yang tidak mungkin menjadi terjadi.
semua sudah pasrah. para penambang ini bahkan telah mengalami halusinasi saat makan terakhir.
ego mereka sudah runtuh. tidak ada lagi pemimpin dan anak buah. semua saling meminta maaf, saling berpelukan.
singkat cerita keajaiban itu akhir nya datang. saat pasrah total, itulah saat apa yang tidak mungkin menjadi terjadi.
logika mengatakan peluang ditemukan cuma 1 %, tetapi alam semesta berkata beda.
akhir nya setelah 6 bulan lebih tidak melihat matahari mereka semua bisa di selamatkan.
akhir nya setelah 6 bulan lebih tidak melihat matahari mereka semua bisa di selamatkan.
mereka sempat menjadi artis saat berhasil di selamatkan, tetapi itu hanya sebentar. mereka tetap menjadi orang biasa lagi, orang miskin lagi.
saat di wawancara mereka mengatakan, sekarang kita menjadi saudara. tetap miskin tapi persaudaraan kita mengajarkan suatu babak baru.
33 orang ini di beri kesempatan untuk kembali hidup. lolos dari 99% kemungkinan kematian. diberikan lagi kesempatan kembali hidup.
saat di wawancara mereka mengatakan, sekarang kita menjadi saudara. tetap miskin tapi persaudaraan kita mengajarkan suatu babak baru.
33 orang ini di beri kesempatan untuk kembali hidup. lolos dari 99% kemungkinan kematian. diberikan lagi kesempatan kembali hidup.
kemiskinan yang dulu selalu menjadi fokus mereka sekarang sudah berubah total.
keadaan tetap sama, miskin, tapi cara mereka menanggapi nya berbeda total dari sebelum kecelakaan tambang itu.
dulu keberuntungan selalu di ukur dengan upah yang bisa mereka raih hari itu,
sekarang bisa hidup aja itu sudah keberuntungan yang tak ternilai.
keadaan tetap sama, miskin, tapi cara mereka menanggapi nya berbeda total dari sebelum kecelakaan tambang itu.
dulu keberuntungan selalu di ukur dengan upah yang bisa mereka raih hari itu,
sekarang bisa hidup aja itu sudah keberuntungan yang tak ternilai.
itulah pencerahan.
itulah yang dirasakan oleh orang yang telah mencapai level pencerahan. setiap hari kita masih di berikan hidup lagi, masih bisa bertemu keluarga dan teman, masih bisa menikmati udara pagi, masih bisa melihat matahari, masih bisa bernafas, jantung masih berdetak, kembali tertawa dan menangis, itu sudah keberuntungan yang nilai nya jauh dibandingkan dengan berapapun uang yang bisa anda raih hari ini..
begitu simple, tapi kok kita sulit merasakan level syukur seperti itu ?
itu karena awan ego yang menutupi.
ego tidak suka sesuatu yang simple
ego suka sesuatu yang sulit, yang penuh perjuangan, yang jarang orang lain bisa.
bernafas, apa susah nya ? melihat matahari ya setiap hari lihat. bertemu teman ya tiap hari juga ketemu ? badan sehat, tiap hari ya sehat kok ? apa yang mau di syukuri ?
itu karena awan ego yang menutupi.
ego tidak suka sesuatu yang simple
ego suka sesuatu yang sulit, yang penuh perjuangan, yang jarang orang lain bisa.
bernafas, apa susah nya ? melihat matahari ya setiap hari lihat. bertemu teman ya tiap hari juga ketemu ? badan sehat, tiap hari ya sehat kok ? apa yang mau di syukuri ?
sampai suatu saat bencana datang, kita dihadapkan pada kematian dan lolos. datang lagi kesempatan hidup lagi...
pertanyaan nya, kenapa harus menunggu ada bencana dulu untuk bisa merasakan zona tercerahkan itu ?
kenapa harus menunggu hidup kedua ? lolos dari kematian ?
padahal kalau di sadari, harus nya itu tidak sulit kok. anda hanya perlu sedikit lebih "aware" setiap hari. itu aja.. simple kan ?
kenapa harus menunggu hidup kedua ? lolos dari kematian ?
padahal kalau di sadari, harus nya itu tidak sulit kok. anda hanya perlu sedikit lebih "aware" setiap hari. itu aja.. simple kan ?
thank you and i love you
FB 15 feb 2016
Comments
Post a Comment