Skip to main content

thank you

terima kasih ( thank you )
ada 4 kata-kata yang menyembuhkan ( healing ) dalam hoopono-pono, yaitu :
i am sorry ( saya menyesal )
please forgive me ( maafkan saya )
thank you ( terima kasih )
i love you.
kali ini saya akan membahas kalimat yang ketiga, yaitu terima kasih. ketika coba mendalami makna setiap kata itu, kata ke 3 ini menurut saya agak aneh. 
terima kasih ? terima kasih untuk apa ?
ketika kita lagi mengalami suatu masalah, teori hoopono-pono mengatakan masalah itu merupakan pengulangan data dalam memori kita. sehingga data itu terputar dan semesta pun merespon. supaya tidak terulang, maka data ini harus kita hapus, maka otomatis kejadian ( masalah ) seperti ini tidak akan terulang lagi. 
sampai sini saya masih bisa paham. ok masuk akal juga.
karena itu kalau anda mendalami hoopono-pono, anda tidak akan terlalu fokus pada action. maksud nya berbeda sama aliran lain, di hoopono-pono anda cuma diharapkan untuk pasif aja. fokus pada cleansing, solusi akan muncul dengan sendiri nya ketika anda telah selesai melakukan cleansing. enak kan?
dan ini udah berkali-kali saya lakukan ke diri saya sendiri dan klien2 saya, ya memang bener, solusi itu muncul dengan sendiri nya. itu lah yang kita sebut sebagai inspirasi.
kembali lagi ke topik terima kasih. terima kasih untuk apa ? 
dalam seminar nya, Dr Hew Len mengatakan, terima kasih untuk kejadian yang telah kita alami ini, terima kasih untuk masalah yang kita alami. 
woww ini makin aneh lagi. mengalami masalah tapi kok malah suruh terima kasih ?
ternyata terima kasih ini di tujukan, karena dengan ada nya masalah ini, kita di kasih kesempatan untuk melakukan cleansing. di kasih kesempatan untuk mengetahui, ada data ini yang membuat kita mengalami masalah seperti ini.
tanpa ada nya masalah ini, maka kesempatan untuk melakukan cleansing itu tidak bakal muncul. jadi masalah ini adalah jembatan nya, sarana nya untuk kita bisa lebih baik lagi dalam hidup ini.
bingung ? 
saya kasih contoh. misal anda ingin berbuat baik, dengan cara beramal. anda ingin menyumbang uang sebesar 1 juta rupiah pada orang miskin. nah sekarang bagaimana kalau ternyata di sekitar anda tidak ada orang miskin ? 
maka anda tentu saja jadi tidak bisa menyumbang, tidak bisa berbuat baik. 
maka dengan ada nya orang miskin di sekitar anda, orang miskin ini adalah jembatan anda berbuat baik, orang miskin ini adalah penerima kebaikan anda, sehingga anda dapat kesempatan untuk berbuat baik.
sekali lagi, coba kalau di sekitar anda tidak ada orang miskin, apa anda masih bisa berbuat baik dengan cara beramal itu tadi? tentu tidak kan. 
sekarang anda bisa paham maksud saya kan ?
karena itu apabila anda saat ini lagi punya suatu masalah, coba lah melihat masalah ini sebagai sesuatu yang positif. masalah yang anda hadapi sekarang ini adalah suatu indikator bahwa ada data yang masih terus berulang, dan ada kesempatan untuk menyadari hal itu dan menghapus data itu dengan cleansing.
seperti yang guru saya pak Gede prama bilang, kotoran dan sapu tidak lah bermusuhan. kalau tidak lagi ada kotoran, maka sapu pun akan dibuang karena tidak lagi berguna. semua saling melengkapi bukan berlawanan ( catat ini penting ).
demikian pula dengan masalah atau data yang muncul saat ini. terima aja itu sebagai sebuah berkah, sebagai sebuah kesempatan untuk lebih baik lagi. 
jangan benci sama masalah, dan jangan pula punya impian hidup bebas dari masalah. 
sama seperti analogy sapu dan kotoran tadi, ketika masalah sudah tidak mampir lagi dalam hidup anda, maka bisa jadi saat itu anda sudah tidak bernafas lagi. hehehe.
jadi kesimpulan nya terima kasih untuk apa.. ? 
pertama terima kasih karena dengan ada nya masalah kita di kasih kesempatan untuk bisa lakukan cleansing ke arah yang lebih baik lagi, 
kedua terima kasih karena dengan ada nya masalah itu tanda kita masih hidup.
masok akal ?? JOSS ??👏👏👏
hayoo masih mau membenci masalah ? masih mau hidup ga punya masalah ? 😀😀
thank you and i love you.

Comments

Popular posts from this blog

4 level pemahaman

4 level pemahaman Menurut ajaran Filosofi, dalam mempelajari sesuatu kita harus melalui 4 level proses pemahaman.  kita mulai dari level 1 yang paling rendah sampai level 4 yang paling tinggi.  ambil contoh topik tentang " Hoopono-pono".  ya benar, kita bahas hoopono2 lah, masa grup hoopono2 jarang sekali bahas soal hoopono2 ? hehehe kita akan belajar, dan menggunakan saya sebagai subyek dalam contoh di tiap level nya. mari kita mulai.. level 1 = Opinion.  ini merupakan level paling rendah. ketika pertama kali mendengar sesuatu yang baru, maka langkah awal yang kita lakukan adalah dengan menilai berdasarkan apa yang kita ketahui. ini merupakan awal dari ketertarikan kita pada suatu pelajaran. semua awal nya ya dari sini.  Hoopono-pono ? oh dulu saya pernah dengar dari teman saya si A, pas lagi ngobrol di MCD dia ngobrol soal itu. ya cuma ngomong " im sorry please forgive me, thank you , i love you ". itu kan ? ya ya..saya pernah dengar itu. kaya nya sih o...